Me

Me

Minggu, 12 Desember 2010

seri telaah kristen VIII: sejarah yahudi dan perjanjian lama 7

..LANJUTAN ...


DAN KETAHUILAH pula, bahwa bahkan Kitab tertua dalam khazanah Kristen (dan Yahudi) juga tidak pernahlah menyatakan bahwa ada Tuhan selain Beliau, Yang Maha Tunggal, "Allah":


Penggunaan kata "Allah" yang berarti Tuhan sering kali terdengar agak aneh, esoterik, dan asing bagi telinga orang Barat (yakni sumber kerusakan agama Tauhid/Unitarian selama ini). 


Allah adalah kata dalam bahasa Arab yang berasal dari pemadatan "al" dan "Ilah". Ia berarti Tuhan atau menyiratkan "Satu Tuhan". 


Secara linguistik, bahasa Ibrani dan bahasa Arab terkait dengan bahasa-bahasa Semitik, dan istilah Arab "Allah" atau "al-Ilah" terkait dengan "El" dalam bahasa Ibrani, yang berarti "Tuhan" ((A) Toombs LE (1971) B) Schonfield HJ (1967))

. 
"El-Elohim" berarti "Tuhannya para tuhan" atau "Sang Tuhan" ((A) Beavin EL (1971) B) Toombs LE (1971) C) Schonfield HJ (1967))
. 

Ia adalah kata bahasa Ibrani yang dalam Perjanjian Lama diterjemahkan sebagai "Tuhan". 


Karena itu, kita bisa memahami bahwa penggunaan kata "Allah" adalah konsisten, bukan hanya dengan Al-Qur'an dan tradisi Islam, tetapi juga dengan tradisi-tradisi-biblikal yang tertua. 


Persamaan mendasar antara istilah Arab "al-Ilah", di mana Allah merupakan pemadatannya, dan istilah Ibrani "El-Elohim" bisa dipahami secara lebih jelas jika kita memerhatikan abjad bahasa Arab dan Ibrani. 


Baik bahasa Arab maupun Ibrani sama-sama tidak memiliki huruf untuk bunyi vokal!


Abjad kedua bahasa tersebut hanya terdiri dari konsonan, dan keduanya bersandar pada penandaan sebagai bunyi vokal yang secara khas ditemukan hanya dalam tulisan formal sebagai satu petunjuk pengucapan! 


Transliterasi bahasa Indonesia dari istilah Arab "al-Ilah" dan istilah Ibrani "El-Elohim" telah memasukkan penandaan-penandaan vokal ini.


Jika kita harus menghilangkan transliterasi Indonesia berupa penandaan-penandaan vokal ini, maka istilah Arab tersebut menjadi "al-Ilh" dan istilah Ibrani di atas menjadi "El-Elhm". 


Jika kita harus menghilangkan bentuk jamak, yang hanya ditemukan dalam bahasa Ibrani, maka istilah Arabnya tetap "al-Ilh", sementara istilah Ibraninya menjadi "El-Elh". 


Akhirnya, jika kita harus melakukan transliterasi atas seluruh "alif" dalam bahasa Arab sebagai "a", dan seluruh "alif" dalam bahasa Ibrani sebagai "a" juga, maka istilah Arabnya menjadi "Al-Alh", dan istilah Ibraninyapun menjadi "Al-Alh"!


Tidakkah engkau dapat melihat, betapa kesaamaannya adalah sangat jelas? :)


Dengan kata lain, dengan pengecualian tunggal bahwa bahasa Ibrani menggunakan bentuk jamak, "al-Ilah", di mana Allah merupakan pemadatannya, dan "El-Elohim", istilah Ibrani yang diterjemahkan sebagai Tuhan dalam Perjanjian Lama, benar-benar merupakan istilah yang sama sekali identik dalam bahasa Arab dan Ibrani, dua bahasa yang memiliki hubungan sangat erat. 


... BERSAMBUNG ... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar